Ada banyak cerita lucu banget yang bisa membuat kita tertawa, juga mengakrabkan diri dengan teman dan keluarga. Hal-hal bikin ngakak seperti cerita dan gambar lucu memang mampu meramaikan suasana.
Salah satu yang paling kondang ialah cerita lucu Mukidi. Tokoh ciptaan Soetantyo Moechlas ini dikisahkan sebagai orang biasa yang tak terlalu alim. Malah, Mukidi lebih ingin masuk tentara daripada surga.
Memiliki setting di kehidupan sehari-hari membuat cerita lucu Mukidi mudah melekat di benak masyarakat. Saking populernya, banyak netizen membuat cerita lucu banget tentang Mukidi, namun dengan versi mereka sendiri.
Di antara sekian banyak cerita lucu Mukidi, ada beberapa yang paling legendaris sekaligus nyeleneh, aneh, dan memancing gelak tawa. Berikut ini 20 kumpulan cerita lucu bikin ngakak buat kamu:
1. Cerita Lucu Singkat “Anjing Pintar”
“Anjingku setiap pagi mengantarkan koran sebelum aku bangun,” kata Mukidi.
“Wah, pasti sulit tuh melatihnya.” Wakijan kagum.
“Memang sih, apalagi gw kan nggak langganan koran…”
Wkwkwkwk, terus yang diambil anjing itu koran siapa? Nggak mungkin kan dia beli dari toko buku atau pesan dari online shop? Kayanya kamu mesti waspada deh kalau tetanggaan sama Mukidi.
Atau… jangan-jangan cerita lucu Mukidi ini malah ngasih ide bagus buat kamu? Biar kamu bisa ngirit biaya beli koran gitu maksudnya… engingeng…
2. Dompet Ketinggalan
Usai berbuka puasa di warung padang, Mukidi menghampiri pemiliknya, “Uda, pernah dengar nggak hadist yang mengatakan bahwa memberi makan orang yang berpuasa pahalanya sama dengan pahala orang yang berpuasa?”
“Ya, saya sering dengar. Tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun,” jawab Uda Asman (Asli Pariaman).
“Syukurlah, Uda rupanya sering ngaji ya?”
“Memangnya kenapa?” tanya pemilik nasi padang lagi.
“Dompet saya ketinggalan……”
Hihihi, Mukidi kadang pinter ya! Para pemilik warung padang kayaknya mesti ati-ati nih kalau dia sampai mampir. Kata-katanya itu lho, jago banget… jago bikin orang pengen bikin dia jadi dendeng balado.
Cerita lucu banget ini jangan ditiru ya kalau nggak pengen jadi dendeng balado. Tapi kalau kamu keukeuh pengen kaya dia, berarti kamu perlu belajar kata kata gokil biar makin jago ngeles, eh bersilat lidah.
3. Cerita Lucu Banget “Kenalan dengan Leli”
Sambil duduk di kafe Mukidi berkenalan dengan Leli (lebay sekali) yang sama-sama sedang menikmati kopi.
“Mas kerja di mana?”
“Saya cuma pengusaha…”
“Tinggalnya di mana mas?”
“Pondok Indah Bukit G0lf…”
“Punya mobil apa aja mas?”
“Cuma dua koq; Bentley sama Hummer…….”
” Mas sudah punya istri…?”
“Hmm…Sampai saat ini … belum tuh…hehe….”
“Mas merokok?” Mukidi menggeleng.
“Mas suka minum-minuman keras?” ia menggeleng lagi.
” Mas suka maen judi??”
“Nggak…haram”
“Mas suka dugem gak?”
“Ya nggak lah…”
” Pasti Mas Mukidi sudah haji?”
“Yah…baru sekali tapi umroh hampir tiap tahun…”
“Hobinya apa sih mas?”
“Ngibulin orang……”
Bukan Mukidi namanya kalau nggak usil dan bikin ketawa dengan cerita lucu singkat kaya gini. Asal kita nggak ada di posisi Leli aja, sih. Kalau mimin jadi dia, mungkin udah mimin jitak si Mukidi!
Baru kenal aja langsung dikibulin. Gimana kalau udah kenal terus satu rumah bertahun-tahun? Jadi salut ya sama Markonah yang mau sehidup semati sama dia…
4. Cerita Lucu Hari Ini “Berhenti Merokok”
“Hebat, Pak Mukidi sudah berhenti merokok ya?”
“Betul, teman saya mati karena rokok.”
“Dia kena kanker?”
“Bukan dok. Motornya ditabrak mobil box Gudang Garam.”
Kalau cerita lucu banget yang satu ini super inspiratif, bisa jadi motivasi buat para perokok di luar sana. Moral of the story: bertobatlah dari merokok sebelum mobil box Gudang Garam menabrak Anda!
5. Kosmetik Ajaib Markonah
Menjelang Idul Fitri, Markonah tertarik membeli kosmetik mahal asli Paris. Bukan beli dari MLM seperti teman-temannya, tapi kosmetik ajaib yang lebih mahal dari Bobbi Brown, Stila, ataupun Mac.
Si salesgirl memberi garansi, pemakai kosmetik itu akan tampil jauh lebih muda dari usianya.
Setelah berjam-jam duduk di depan meja rias, mengoleskan kosmetik ‘ajaib’-nya, Markonah bertanya kepada sang suami,
“Mas, sejujurnya berapa tahun kira-kira usiaku sekarang?”
Mukidi memandang lekat-lekat istrinya tercinta.
“Kalau dilihat dari kulitmu, usiamu 20 tahun; rambutmu, hm…18 tahun….; penampilanmu…. 25 tahun…”
“Ah Mas pasti cuman menggoda,” Markonah tersipu manja.
“Tunggu dulu sayang, saya ambil kalkulator….. saya jumlahkan dulu ya…
Asli, ngeselin banget cerita lucu Mukidi ini. Untung dia bukan petarung ya, kalau iya pasti kejam! Lawannya dibuat seneng dulu, baru dijatuhin. Sakitnya sih nggak seberapa, tapi malunya itu loh!
6. Cerita Lucu Pendek “Bukan Tom and Jerry”
Markonah diajak suaminya ke Singapura. Karena Mukidi sedang mengikuti meeting, maka dia ditinggal sendirian di kamar hotel.
Ketika Markonah hendak ke kamar mandi, tiba-tiba seekor tikus nongol entah dari mana. Markonah pun buru-buru menghubungi front desk.
“Hello, do you know Tom and Jerry?”
“Of course mam,” jawab front desk.
“Jerry is here…” lanjut Markonah gugup.
Wkwkwk, ternyata nggak cuma Mukidi yang kocak, tapi Markonah juga. Tapi seenggaknya, cerita lucu bikin ngakak ini ngajarin kita buat belajar Bahasa Inggris dengan baik dan benar.
Jangan kaya Markonah, masa tikus dibilang Jerry. Jangan juga belajar Bahasa Inggris ngaco dari antah berantah yang nggak jelas artinya. Percuma kalau orang-orang nggak ngerti, masih mending Markonah deh kalau gitu.
7. Cerita Lucu Hari Ini “Shalat Subuh”
Wakijan sudah insyaf dan mulai rajin ngaji.
“Mas Wakijan, shalat Subuh ada berapa rakaat?” Ustad ngetes.
“4, ustad!”
“Mas Wakijan pulang dulu deh, cari jawaban yang benar.”
Di tengah jalan, Wakijan ketemu Mukidi sahabatnya. Dia lalu bertanya, “Di, menurut kamu shalat Subuh ada berapa rakaat?”
“Ya 2 lah.”
“Wah payah dah, mendingan lu pulang deh. Belajar lagi.”
“Emang kenapa?”
“Nah gw bilang 4 aja masing salah, apalagi 2?”
Hahaha, dari cerita lucu banget ini kamu jadi tahu kan kalau Wakijan juga tukang ngeles dan ngeyel. Apa ketularan sahabatnya ya? Emang pantes nih kalau mereka berdua sahabatan!
8. Cerita Lucu Singkat “Kangen Rumah”
Waktu sarapan pagi sementara Wakijan mengambil makanan, Mukidi yang juga sudah seminggu menginap di Marriot tidak mengambil breakfast yang tersedia, malah memanggil pelayan.
“Pelayan!” seorang pelayan menghampiri. “Tolong buatkan nasi goreng..”
“Tapi pak, nasi goreng ada di meja buffet?”
“Saya ingin yang beda,” katanya memaksa, “tambahkan garam di nasi gorengnya, terus telurnya diceplok rada gosong…jangan lupa cabenya banyak-banyak”
“Pesananmu koq aneh Di?” Wakijan heran.
“Aku rindu masakan istriku…”
Nggak cuma ada kumpulan cerita lucu banget, Mukidi punya kisah romantis juga toh. Ternyata di balik sosoknya yang usil dan kadang ngeselin, dia adalah sesosok suami yang sayang istri.
Beruntung Markonah punya suami setia kaya dia. Nasi goreng yang asin, telur dadar gosong, dan cabe banyak aja tetap bikin pria ini kangen. Emang kalau rindu bikin sakit dan sedih yah.
9. Nginjek Kodok
“Mas tadi waktu bukber pada cekikikan ngomongin kodok apaan sih?” tanya Markonah.
“Dulu sekali, aku, Wakijan, Samingan sowan ke mbah Joyongablak nanyain masalah jodoh,” jawab Mukidi. “Waktu kami pulang, mbah Joyo berpesan, ‘Ati-ati jangan sampai nginjek kodok.'”
“Celakanya, walaupun sudah berhati-hati, Wakijan nginjek kodok,” lanjutnya. “Nggak lama, Samingan juga nginjek kodok. Cuman aku yang selamat sampai rumah tanpa nginjek kodok.”
“Memang kalau nginjek kodok kenapa?”
“Yah tadinya mereka berdua cemas, tapi lama-lama kata-kata Mbah Joyo dianggap cuma takhayul. Eh, lima tahun kemudian setelah mereka kawin bininya jelek-jelek, bawel,” terangnya lagi.
“Rupanya gara-gara nginjek kodok, kata-kata simbah terbukti. Kamu percaya nggak, Nah?” tanyanya.
“Percaya sih mas, aku dulu juga nginjek kodok….”
Oalah… pantesan Markonah bisa punya suami kaya Mukidi. Ternyata gara-gara kutukan kodok toh. Teka-teki itu akhirnya terjawab lewat cerita lucu singkat ini.
Hayooo, para sista ada yang mau niru cerita lucu Mukidi ini? Yang mau punya suami kaya dia, mulai sekarang siap-siap injek kodok ya kaya Markonah.
10. Mukidi: Anak siapa?
Mukidi dan Ponikem baru saja bercerai dan sedang memperebutkan hak asuh anaknya.
Di ruang sidang pengadilan Ponikem dengan pedenya berkata: “Anak keluar dari perut saya, ya sudah pasti milikku”
Ia marah-marah dan menyanggah: “Kok lucu asal ngomong saja, memang kalau uang keluar dari ATM terus uangnya milik ATM? Jelas sudah pasti uangnya punya yang masukin kartu ATM dong.”
Jaksa pun terbengong-bengong sambil manggut-manggut dan semua yang hadir di ruang sidang pun tertawa dan memberi tepuk tangan pada Mukidi.
Analogi paling cerdas yang jadi cerita lucu singkat. Itulah Mukidi dengan kemampuan ngeles tingkat dewa! Mukidi kok dilawan! Yang ada malah lawan ngga bakal berkutik di hadapan dia.
11. Cerita Lucu Bikin Ngakak “Gara-Gara CCTV”
“Dulu, dengan uang Rp5.000,- masuk supermarket, saya sudah bisa mendapatkan; sabun mandi, deterjen, Indomi, susu kaleng, kecap mentega, bahkan rokok,” kisah Mbah Marto Kapiran mengenang masa lalunya.
“Sekarang segalanya serba mahal ya mbah?” celetuk Mukidi.
“Bukan! CCTV ada di mana-mana.”
Gubrakkkk, ternyata Mbah Marto ini tua-tua keladi, makin tua makin hilang kendali… Dikira dia lagi mewakili masyarakat yang sedih gara-gara harga sembako melambung, eh nggak tahunya malah ngajarin yang nggak bener.
Untung aja di cerita lucu banget ini Mbah Marto mau tobat. Coba kalo ketangkep kamera pas lagi beraksi, bisa-bisa malah jadi bahan video lucu yang viral di sosmed.
Kan jarang-jarang tuh! Biasanya juga mbah-mbah ikutnya pengajian kek, momong cucu kek, arisan kek, nah ini malah ngutil! Dasar mbah-mbah anti mainstream!
12. Untung Bisa Dimasukkan Lagi
Setiap pagi sebelum bangun tidur, Mukidi terbiasa kentut keras sekali. Hal ini tentu mengganggu istrinya yang tidur di sampingnya, apalagi bila bunyi yang mengagetkan itu disertai bau menyengat yang belum melalui uji emisi, Markonah bisa kewalahan menahan baunya.
“Mas, kalau kentutmu selalu keras seperti itu, hati-hati nanti ususmu ikut keluar loh,” kata Markonah suatu kali.
Suatu malam ketika sedang menyiapkan ayam untuk makan sahur, iseng-iseng Markonah memasukkan usus ayam ke dalam knalpot suaminya. Diturunkannya celananya pelan-pelan, lalu diselipkannya usus tidak berdosa itu. Markonah kembali ke dapur seolah tidak terjadi apa-apa.
Benar saja, tidak lama kemudian ketika bangun sahur terdengar Mukidi kentut keras sekali, lalu tiba-tiba dilihatnya suaminya terbirit-birit lari ke toilet.
Di dapur, Markonah pura-pura tidak tahu. Tak lama kemudian suaminya keluar dari toilet dengan wajah pucat.
“Ya ampun Nah, apa yang kamu katakan benar! Tadi waktu kentut ususku ikut keluar, untung bisa kumasukkan lagi.”
Wkwkwkwk, nggak kebayang gimana Mukidi bisa masukin usus ayam ke perutnya. Lewat mana dong? Masih untung usus ayam kecil, lha kalau yang diselipin Markonah usus sapi???
Ada yang tahu gimana caranya? Atau malah pernah nyoba? Kalau belum, jangan coba-coba tiru cerita lucu banget ini ya! Pokoknya mimin ogah tanggung jawab!
13. Kena Tilang
Mukidi naik motor pulang Jumatan disetop polisi, ”Bapak gak pakai helm, saya tilang…” kata pak polisi tegas.
“Mengapa saya harus pakai helm pak? Saya kan sudah pakai peci?” tanyanya.
“Kalau kecelakaan, helm bisa melindungi kepala Anda,” kata pak polisi sabar….
”Tapi helm kalau jatuh kan bisa pecah pak….sedangkan peci nggak?” jawabnya ngeles……
Ada ada aja ya akal si Mukidi, bikin gemes deh! Harusnya pak polisi jawab lagi, “Pecinya sih nggak, tapi kepala Bapak yang pecah mau nggak pak? Apa mau saya tes dulu?”
Jangan dipraktekin ke polisi ya bro ngeles ala cerita lucu banget ini! Kalau ditilang ya terima aja, jangan malah kamu suap pak polisi, bisa-bisa malah langsung diseret ke penjara lagi.
14. Cerita Lucu Bikin Ngakak “Gagal Paham”
Mukidi yang sedang bertugas di Singapura, tiba-tiba terserang sakit mendadak dan harus dirawat di Mount Elisabeth Memorial.
Karena rumah sakit sedang penuh, ia ditempatkan sekamar dengan orang bule. Kondisi kedua orang ini sama-sama parah sehingga hanya bisa berbaring lemas dengan selang infusnya masing-masing.
Karena saling tidak paham bahasanya, mereka hanya berdiam diri selama seharian. Namun tiba-tiba, teman bulenya membuka percakapan. “Australia…,” katanya.
Mukidi cepat tanggap lalu menjawab, “Indonesia,” lalu diam lagi. Tidak lama kemudian, “Stephen,” kata si bule “Sydney.” Mukidi dengan akrab menjawab, “Mukidi, Cilacap!”
Kemudian teman bulenya menyebutkan penyakit yang dideritanya, “Cancer!” Mukidi dengan cepat menyahut, “Sagitarius…”
Ya ampun Mukidi…, dikira ini bule suka ramalan bintang apa. Nggak sekalian aja dikasih tau soal primbon Muk?
Tapi asli ini cerita lucu bikin ngakak banget, orang lagi ngomongin penyakit eh dia nyahutnya malah Zodiak. Ini mah gagal paham alias Jaka Sembung bawa golok!
15. Cerita Lucu Mukidi Dikibulin
Di supermarket, Mukidi yang sedang berbelanja tanpa sadar diikuti oleh seorang ibu. Saat hampir mendekati antrian di kasir, Ibu tadi menyapanya.
“Nak, maaf kalau tadi ibu ngikutin kamu terus mungkin kamu ngerasa nggak nyaman,” ujar si ibu, “Tapi itu karena kamu mirip anak saya yang baru saja meninggal.”
Mukidi pun tersentuh mendengarnya, “Oh, ya nggak papa, Bu.” “Ibu punya satu permintaan, boleh?” kata ibu lagi. “Apa itu bu?” sahutnya.
“Ketika ibu pergi, katakanlah, ‘DAH MAMAAH’ bisa kan?” pinta ibu itu memelas. “Baiklah Bu,” jawabnya yang merasa kasihan. (Si ibu lalu menyerahkan barangnya ke kasir sambil menatap Mukidi terakhir kalinya). “Dah Mamaaa!” serunya.
(Tak lama, tiba giliran Mukidi untuk membayar belanjaannya) “Jadi, semuanya berapa Mas?” tanyanya. “Lima ratus ribu,” jawab mas mas kasir singkat. “Wah, Kok Mahal amat? Aku kan cuma beli tissu toilet,” sahutnya kaget.
“Ibu yang tadi bilang kalau barang belanjaannya mau dibayar sama anaknya,” kata mas kasir santai.
Wwkwkwkwk, bikin kesel aja ini ibu. Udah ditolong gara-gara terharu ternyata malah ngibulin. Bisa jadi modus penipuan baru nih cerita lucu banget yang satu ini.
Yang sabar ya Mukidi… Mending kamu lihat gambar gambar lucu aja deh biar bisa ketawa dan nggak terlalu kesel.
16. Cerita Lucu Banget “Disengat Lebah”
Mukidi disengat lebah. Karena kesakitan, dia berlari ke kamar praktik dokter.
“Tolong dok, saya disengat lebah.”
“Tenang pak, nanti saya olesi krim…”
“Nggak mungkin dok, lebah itu pasti sudah terbang jauh dari sini…”
“Bukan… bukan… anda pasti tidak mengerti,” pak dokter menahan sabar, “sSya akan olesi tempat anda disengat..”
“Oh.. iya dok di bawah pohon, waktu saya beristirahat di sana…”
“Bukan… bukan… itu, bagian tubuh anda yang disengat…”
“Jari saya… oh… jari saya…lebah itu menyengat jari saya….”
“Yang mana?” pak dokter mulai dongkol.
“Mana saya tahu? Semua lebah kan sama saja…”
Nah, kalau yang di cerita lucu Mukidi ini pak dokternya yang mesti sabar wkwkwkwk. Untung mimin bukan dokter, jadi nggak bakal ketemu pasien yang aneh-aneh dan ngeselin kaya dia.
Ada untungnya juga ya mimin nggak pinter… nggak perlu stres kaya di cerita lucu banget ini! *ngeles padahal juga nggak bakal keterima jadi dokter*
17. Sudah Sampai Jombang
Mukidi kecil yang masih berumur 10 tahun hendak pergi dari Yogyakarta ke Jawa Timur. Karena sang ibu tidak bisa mengantar, dia pun dititipkan ke kondektur bus jurusan Yogyakarta – Surabaya.
“Mas, nanti kalau sudah sampai Jombang, tolong anak ini dikasih tahu,” ujar sang ibu. “Siap, Bu,” sahut kondektur.
Baru berjalan 10 menit, Mukidi bertanya pada kondektur. “Sudah sampai Jombang, Pak?” tanyanya. “Belum, masih jauh,” jawab kondektur.
Selang setengah jam, ia kembali bertanya, “Sudah sampai?” “Belum, masih jauh banget,” jawab kondektur lagi.
Karena capek dan bosan bertanya lalu mendapat jawaban yang sama pula, dia akhirnya ketiduran. Tanpa terasa, bus ternyata sudah melewati Jombang. Namun, kondektur lupa membangunkan Mukidi dan baru ingat setelah bus hampir sampai di Surabaya.
“Waduh, gawat! Aku lupa ngasih tahu bocah itu kalau kita sudah lewat Jombang,” lapor kondektur ke pak supir. “Wah, terus gimana? Jombang udah kelewat jauh,” kata supir kaget.
Karena merasa bersalah dan kasihan dengan Mukidi yang masih kecil, kondektur menceritakan masalahnya pada penumpang. Para penumpang yang kasihan pun setuju jika bus putar balik ke Jombang untuk mengantar si bocah.
Sesampainya di sana, kondektur membangunkannya. “Bangun, udah sampai di Jombang kita,” ujar kondektur.
Kaget, Mukidi bangun. Ia langsung mencari tas yang ia bawa dan mengeluarkan bekal. “Loh, kamu nggak turun sini?” tanya kondektur.
“Nggak, Pak. Aku mau ke Surabaya. Tadi ibuku bilang kalau bekalku dimakan kalau udah sampai Jombang aja,” jawabnya polos.
Nggak hanya Mukidi dewasa aja yang super lucu. Dari kecil pun ternyata dia udah bikin orang-orang di sekitarnya konyol dan bikin para pembaca ngakak.
Padahal kondektur, sopir, sama penumpang lain udah pada panik tuh takut Mukidi nggak bisa turun Jombang. Eh, ternyata dia cuma mau makan bekal doang. Gimana sih, bocah ini?
18. Cerita Lucu “Tetap Mukidi”
Jaya adalah tetangga Mukidi, tapi mereka tak pernah rukun. Mereka selalu bersaing satu sama lain.
Jika Jaya beli sepeda baru, Mukidi tidak mau kalah. Dia langsung membeli sepeda baru juga.
Ketika menjelang Lebaran, rumah Jaya dicat merah. Besoknya, dia pun mengecat dengan warna merah.
Karena kini 17 Agustus-an, Jaya memasang spanduk di depan rumah bertulisan “INDONESIA TETAP JAYA.”
Hati Mukidi panas dan memasang spanduk juga dengan tulisan “INDONESIA TETAP MUKIDI.”
Dasar koplak! Nggak cuma pinter ngeles tapi ngeyelnya minta ampun. Ada-ada aja nih cerita lucu Mukidi yang satu ini.
Saking nggak mau kalahnya sama Jaya, langsung samber aja tanpa pikir panjang. Sampai-sampai tulisan Indonesia tetap Jaya pun jadi tetap Mukidi!
19. Cerita Lucu Mukidi “Doa Sesudah Makan”
Pulang Jumatan, Mukidi diajak ustad yang mengisi khutbah siang ini makan siang di Sederhana. Maklum amplop pak ustad siang ini cukup tebal.
“Ayo mas, sikat saja…” kata ustad begitu makanan selesai dihidangkan. Bagaikan musafir yang menemukan air di padang pasir, Mukidi mengawali makan siangnya dengan ayam pop lengkap, lalu gulai kepala ikan, giliran berikutnya udang goreng yang menggoda.
Pak ustad juga tak kalah gesit. Yang penting halal, pikirnya. Lagipula mentraktir orang, besar pahalanya.
Mukidi melengkapi makan siang yang mengesankan itu dengan jus durian. Pak ustad memanggil pelayan untuk menghitung jumlah makanan yang mereka embat. Seperti biasa, si pelayan cekatan sekali menghitung tanpa kalkulator.
“Ustad, apa doanya sesudah makan?” tanya Mukidi sambil mencuci tangan. “Astaghfirullah!” ustad berseru.
“Loh doanya sudah ganti ya? koq astaghfirullah?”
“Bukan! itu doa kalau melihat bon makan siang…”
Pak Ustad sih… gaya-gayaan mau traktir Mukidi. Tapi jangan kapok ya Pak Ustad, kan pahalanya malah jadi dobel, dari ntraktir sama dari sering-sering nyebut. Iya kaaaan?
Ada gunanya juga nih gaul sama pria lucu yang satu ini, jadi rajin istighfar! Wkwkwkwk. Yang mau tambah pahala, cari temen yang kaya di cerita lucu bikin ngakak ini ya!
20. Markonah Ngidam Kepiting
Gara-gara istrinya ngidam kepiting, Mukidi rela ke pasar untuk membelikannya. Tanpa diduga, di angkot dia ketemu mantan pacarnya saat SMP, akhirnya dia lupa tujuan semula dan menghabiskan waktu seharian dengan sang mantan.
Waktu sudah sore ketika dia ingat harus membeli kepiting. Bergegas dia pergi ke pasar lalu membeli 5 kg kepiting.
Untuk mengelabuhi sang istri. ..
Sesampainya di halaman rumah, segera kepiting-kepiting itu dilepas ikatannya lalu disebarkan ke tanah. Dengan sebatang tongkat, digiringnya kepiting-kepiting itu sambil berteriak-teriak,
“Ayo cepetan jalan, sebentar lagi sudah nyampe rumah …..”
Sang isteri yang mendengar teriakan Mukidi segera keluar rumah. Melihat ulah suaminya, dia malah tertawa terbahak-bahak,
“Weleh …., weleh …. Mas…… bawa kepiting kok digiring kayak giring bebek aja, pantesan jam segini baru nyampe rumah.
“Amaaaan!!!,” pikir Mukidi.
Nah lhoooo… kumpulan cerita lucu Mukidi ternyata penuh inspirasi juga ya. Bisa jadi ide bagus nih buat cari-cari alasan kalau telat pulang ke rumah, khususnya buat para suami.
Atau nggak, dia alasan aja kalau pulangnya telat gara-gara kebanyakan lihat foto foto aneh dan gokil. Siapa tahu Markonah malah pengen ikut lihat.
Tetap Terhibur dengan Kumpulan Cerita Lucu Banget dari Mukidi
Itu dia 20 kumpulan cerita lucu bikin ngakak yang sudah mimin rangkum buat kamu. Cerita lucu Mukidi memang nggak ada habisnya. Meski sederhana, tapi selalu mampu memancing gelak tawa. Memang bahagia itu sederhana banget ya!
Kamu sendiri gimana? Sudah puas tertawa dengan tingkah polah Mukidi, Markonah, Wakijan, Mbah Marto Kapiran dan kawan-kawan lainnya? Semoga kamu terhibur ya!