Malam itu terasa sangat dingin dan mencekam. Namun bagi Tino, supir taksi berusia 40 tahun, jauh lebih mencekam melihat tagihan listrik yang tak bisa dibayar daripada malam berkabut itu.
Setelah agak lama menunggu. Datanglah rejeki yang diharapkan dan itu tak cuma satu, melainkan beberapa pria yang terlihat sedang menuju ke taksi Tino.
Gembiralah Tino karena akhirnya ada penumpang juga yang naik taksinya. Tapi kegembiraan di mukanya sirna mana kala ia menyadari cara berjalan mereka mirip kepiting alias miring miring.
Firasat buruk Tino terbukti. Tiga orang tersebut ternyata orang yang mabuk minuman Alkohol karena habis dugem. Awalnya Tino enggan mengantar. Tapi karena takut memancing emosi mereka, akhirnya ia mau mengantar.
Apalagi, penampilan mereka seperti orang berada. Jadi siapa tahu mereka memberi tip besar. Saat ditanya mereka mau kemana, para penumpang itu menjawab dengan bahasa alien.
Saat ditanya lagi, jawabannya malah lebih parah. Ketika bertanya ketiga kalinya, Tino malah dibentak.
“Duh! Mau diapakan para penumpang ini,” keluh Tino dalam hati. Akhirnya ia punya akal. Ia nyalakan mesinnya, tunggu beberapa saat dan setelah itu dimatikan.
Tino: Udah sampe bang
Orang yang mabuk paling kiri turun dan menyerahkan uang 50 ribu. Yang kedua ikut turun dan membayar 70 ribu.
Yang ketiga juga ikut turun dan langsung menampar keras muka Tino. Tino merasa takut kalau dia tahu bahwa taksinya tak bergerak sedikitpun. Sambil ketakutan Tino bertanya.
Tino: Kok saya ditampar bang?!
Pemabuk ketiga menjawab: Rasain, makanya jangan sok-sokan. Ngapain tadi pake acara ngebut?! Kita hampir mati goblok!!!
Tino pun hanya bisa menghela napas.