Masa-masa bocah memang merupakan masa di mana banyak sekali hal kocak yang menarik untuk dikenang. Kami sajikan kumpulan cerita lucu anak anak ini supaya sobat jenaka bisa menapak tilas kembali kenakalan-kenakalan masa kecil yang berkesan. Apalagi masa ketika belajar, bermain, dan bercanda bersama teman-teman di sekolah.
Melalui cerita lucu anak ini, kamu bisa menyegarkan otot-otot yang tegang dengan tertawa. Sembari tertawa menikmati kisah yang kocak, kamu juga bisa mengingat kembali hal-hal konyol yang pernah kamu lakukan semasa kecil.
Tingkah polah masa kanak-kanak itu memang mengundang perhatian dan tawa orang dewasa. Kepolosan khas anak-anak membuat hal yang mungkin dianggapnya serius malah jadi kocak.
Tak usah berlama-lama, mari kita baca saja kumpulan cerita lucu anak anak yang bisa meredakan stres ini. Bersiap-siaplah untuk tertawa.
[terkait-cpt]
Humor Lucu Anak Anak
1. Mirip Kera
Rino: “Bu, lihatlah muka kera itu mirip sekali dengan Paman yang berdiri di samping kita ini.”
Ibu: “Huus, jangan ngomong seenaknya saja, jika omonganmu ini didengar oleh..”
Rino: “Ah, nggak usah khawatir Bu, kera itu kan nggak ngerti omongan kita.”
Namanya juga bocah cilik, ia belum tahu bagaimana etika itu harus dipraktikkan secara bijak. Alhasil, orang-orang mesti sabar dan memaklumi apa yang dikatakan anak-anak.
Ketika anak-anak sedang memiripkan orang lain dengan seekor kera, ia dengan polosnya tak akan peduli orang tersebut sakit hati atau tidak. Namun, jika si kecil malah beranggapan bahwa kera tak akan paham apa yang dibicarakannya, orang tua harus bertindak.
2. Es Cendol
Seorang bocah membawa gelas di depan rumahnya sedang menunggu tukang es cendol lewat. Ketika tukang es cendol datang, terjadilah percakapan.
Bocah: “Bang, harga satu gelas berapa?”
Tukang Es: “Tiga ribu rupiah, Dik!”
Bocah: “Kalau setetes berapa?”
Tukang Es: “Wah, kalau setetes tidak usah bayar, Dik”
Bocah: “Kalau begitu tolong teteskan di gelas ini sampai penuh, ya.”
Saat siang terik dan udara panas melebur bersama debu-debu jalanan, segelas minuman dingin adalah pujaan hati. Pada situasi begini, tukang es cendol keliling sangat dinanti-nanti kehadirannya.
Seorang bocah telah lama menunggu es cendol. Saat tukang es cendol tiba, ia malah mengerjainya. Entah karena polos atau memang sengaja, tukang es cendol tersebut pasti kesal.
3. Nilai Seratus
Ervin: “Bu tadi aku dapat nilai seratus.”
Ibu: “Nah, gitu dong. itu baru namanya anak ibu.”
Ervin: “Iya bu, matematika 40, bahasa indonesia 30, dan IPS 30.”
Orang tua mana yang tidak bangga dengan capaian belajar si buah hati di sekolah. Sang ayah biasanya memberikan hadiah supaya anaknya itu semakin semangat untuk lebih baik lagi.
Sebaliknya, ketika nilai si buah hati jelek-jelek, orang tua pasti kecewa dan terkadang memberi hukuman. Oleh karena itulah pada cerita lucu anak sekolah SMP di atas, si Ervin mencari cara untuk mengaburkan nilai-nilai jeleknya. Mungkin ia pikir ibunya akan tertawa dengan leluconnya.
4. Cerita Lucu Anak Sekolah SMA
Bowo termasuk remaja yang bandel. Di SMA tempatnya sekolah, ia suka berbuat ulah sehingga orang tuanya sering dipanggil kepala sekolah. Bulan kemarin, ibunya dipanggil lantaran si Bowo berkelahi. Sang ibu pun memarahi Bowo.
“Kau ini nakal sekali ya. Contohlah si Bayu, anak teman ibu. Dia tak pernah bikin ribut di sekolah!” kata ibunya.
Seminggu kemudian ada laporan kalau Bowo beberapa hari tak masuk sekolah. Kembali Bowo dimarahi oleh ibunya.
“Berapa kali ibu bilang, rajinlah belajar jangan suka bolos dan malah main PS atau ke warnet. Si Bayu anak teman ibu itu juga sama-sama sekolah tapi dia tak pernah membolos seperti kamu!”
Dan hari ini, untuk kesekian kalinya ortunya terpaksa mondar-mandir ke ruang kepala sekolah karena Bowo memecahkan kaca ruang UKS. Lagi-lagi Bowo kena semprot omelan ibunya
“Bowo…!! Bisa nggak sih kamu sekali saja tidak membuat masalah? Heran ibu, kenapa kamu tidak jadi anak baik dan nurut seperti si Bayu?”
“Ibu ini dikit-dikit bawa nama si Bayu. Bosen dengernya… Emangnya si Bayu itu sekolahnya di mana sih?”
“TK Tunas Harapan!”
Menghadapi remaja usia SMA memang sangat susah. Usia-usia ini adalah masa puber yang biasanya muncul keinginan coba-coba. Ayah dan ibu yang baik semestinya lebih sabar menghadapi buah hatinya yang beranjak dewasa ini.
Kebijaksanaan orang tua memang sangat diperlukan dalam hal ini. Namun, jangan juga membandingkan siswa SMA dengan siswa TK karena jelas berbeda. Sungguh cerita lucu anak sekolah SMA yang menjengkelkan.
5. Jarwo yang Patuh pada Wasiat Ayahnya
Bu Guru: “Anak-anak. Siapa yang mau masuk surga?”
Anak-anak: (Dengan serempak) “Sayaa!”
Jarwo: (Lagi duduk di belakang hanya diam saja).
Bu Guru: “Siapa yang mau masuk neraka?”
Anak-anak: “Tidak mauu!”
Jarwo: (Tetap diam saja).
Bu guru: (Mendekat) “Jarwo, kamu mau masuk surga atau neraka?”
Jarwo: “Tidak kedua-duanya, Bu.”
Bu Guru: “Kenapa?”
Jarwo: “Habis waktu ayah saya mau meninggal, beliau berpesan. Wo, apapun yang terjadi kamu harus masuk tentara.”
Jarwo memang sangat patuh terhadap nasihat ayahnya. Bahkan sepeninggal ayahnya, ia tetap memegang teguh wasiat yang diberikan kepadanya.
Menempatkan kalimat yang tidak pada konteksnya memang akan membuat maknanya berantakan. Entah benar atau keliru, Jarwo tidak ingin masuk surga maupun neraka karena hanya ingin masuk tentara.
Baca juga: Kata Kata Mutiara Lucu untuk Jiwa yang Butuh Hiburan
Cerita lucu Anak Sekolah Dasar
1. Belajar Baca dan Tulis
Dani yang baru saja masuk Sekolah Dasar (SD), ketika pulang sekolah ditanya oleh ibunya.
Ibu: “Belajar apa kau hari ini, Nak?”
Dani: “Belajar menulis, Bu.”
Ibu: “Apa yang kau tulis, Nak?”
Dani: “Tidak tau, aku kan belum belajar membaca.”
Terkadang apa yang dikatakan anak kecil itu adalah kejujuran atas kepolosannya. Apa yang ia anggap serius bisa jadi lucu dan menggemaskan bagi orang dewasa.
Dani yang baru saja masuk sekolah mendapat pelajaran pertama yaitu menulis. Ketika ditanyai menulis apa, ia tak tahu karena belum belajar membaca. Sungguh lelucon yang miris.
2. Terlambat karena Mimpi
Dua murid SD yang nakalnya bukan main sebut saja Galang dan Bagas. Mereka sering terlambat datang ke sekolah.
(Hari ini mereka terlambat lagi).
Guru: “Bagas! Kenapa hari ini kamu terlambat lagi?”
Bagas: “Anu, Bu, semalam saya mimpi jalan-jalan naik sepeda sama ayah
saya keliling kota.”Guru: (Kesal) “Kalau kamu Galang, kenapa kamu juga terlambat?”
Galang: “Anu, Bu, semalam saya mimpi ketemu Bagas sedang jalan-jalan naik sepeda bersama ayahnya, ya udah, saya ikutan mereka keliling kota.”
Pernahkah kamu dulu terlambat datang ke sekolah? Jika iya, pasti kamu pernah ditanyai alasan terlambat dan setelahnya tetap diberi hukuman oleh gurumu.
Alasan si Bagas ini sungguh kocak dan disusul alasan Galang yang semakin menambah kekonyolan. Pantas saja lelucon ini masuk dalam kumpulan cerita lucu anak anak karena bisa mengundang gelak tawa.
3. Bocah Patah Hati
Adi adalah siswa SD kelas enam. Selain juara di kelasnya, dia cukup ganteng juga. Dia punya satu teman sekolah namanya Oneng, si Oneng cantik dan manis.
Singkat cerita, Adi jatuh hati pada si Oneng, ternyata Oneng juga suka dengan Adi. Suatu hari, mereka berbicara masalah perasaannya.
Adi: “Oneng, kamu tahu aku suka kepadamu. Sayang kita masih kecil, bila nanti kita udah dewasa, kita menikah yuk.”
Oneng: (Dengan wajah yang merah merona) “Di, bukannya aku menolak, aku sih mau aja. Tapi dalam keluarga kami, kami hanya menikah sesama kerabat saja.
Paman menikah dengan bibi, kakek menikah dengan nenek, bahkan papa menikah dengan mama. Kamu kan bukan kerabat aku Di, jadi kita gak akan bisa menikah kelak.”
Mendengar jawaban si Oneng, Adi tidak masuk sekolah satu minggu karena patah hati.
Anak-anak memang suka meniru tingkah orang dewasa. Salah satunya adalah dalam urusan percintaan.
Yang bikin ketawa dari kisah anak sekolah di atas adalah anggapan si Oneng tentang menikah. Ditambah pula si Adi yang patah hati oleh kenyataan yang dipaparkan oleh Oneng. Benar-benar kasih tak sampai.
4. Belajar Kalimat Aktif
Bu Guru: “Hari ini kita belajar Bahasa Indonesia.”
Ucok: “Bahas tentang apa, Bu?”
Bu Guru: “Tentang kalimat pasif dan kalimat aktif. Coba jelaskan ciri-ciri kalimat aktif!”
Ucok: “Di miskol, Bu, kalo nyambung berarti itu kalimat aktif!”
Bu Guru: “Yap bener. Tumben kamu pinter.”
Kebiasaan orang-orang jika ingin mengecek apakah nomor HP aktif atau tidak adalah dengan melakukan miss call. Jika terdengar nada sambung, berarti nomor yang dituju itu masih aktif, jika tidak maka sebaliknya.
Si Ucok ini memang super nakal tapi lucu. Ketika diminta menjelaskan ciri kalimat aktif malah disamakan dengan nomor yang aktif. Sang guru sampai menyerah dengan kenakalan Ucok.
5. Tertutup Tembok
Ibu Guru: “Endah, kamu kok hanya menggambar ekor? Kan Ibu suruh menggambar kuda?”
Endah: (Sambil garuk-garuk kepala) “Anu Bu, kudanya ketutupan tembok.”
Ibu Guru: “Yaa sudah, nanti Ibu kasih nilai.”
Setelah dikasih nilai, si Endah kaget karena dia cuman dapet nilai 1 padahal yang lain dapat 8, 7, atau 9. Endah pun menghadap Ibu Guru.
Endah: “Buuuu, kok nilai Endah cuma 1 nggak kaya yang lain?”
Ibu Guru: “Siapa bilang Ibu kasih kamu nilai 1?”
Endah: “Ini!” (Sambil memperlihatkan gambarnya yang dinilai 1)
Ibu Guru: “Ooo, itu yang 0 ketutupan tembok.”
Kumpulan cerita lucu anak anak ini tak hanya bisa menghibur saja, tapi juga menginspirasi. Salah satunya adalah kecerdikan seorang guru ini.
Ketika keliru, murid suka memberikan alasan-alasan yang kurang bisa diterima dan cenderung absurd. Guru yang satu ini memberikan pemahaman secara tidak langsung. Pertama ia terkesan membiarkan tapi pada akhirnya apa yang diterima si murid akan jadi pelajaran.
Baca juga: Bikin Followers-mu Kram Perut Dengan Gambar Gambar DP Lucu Banget Bikin Ngakak Berikut
Menghibur Diri dengan Kumpulan Cerita Lucu Anak Anak
Demikian kumpulan cerita lucu anak anak yang kami sajikan khusus untuk sobat jenaka. Dari sekian cerita lucu anak TK, SD, SMP, dan SMA, manakah yang paling mengingatkan masa kenakalanmu dulu?
Jika kamu masih kurang terpuaskan oleh kumpulan cerita lucu anak anak ini, kamu bisa kunjungi artikel lain dalam situs ini. Selain kumpulan cerita lucu anak anak, ada pula kumpulan gambar, foto, dan video kocak yang bisa memenuhi kebutuhanmu akan tawa. Salam jenaka.