Tiga orang pasien rumah sakit jiwa mengaku bahwa mereka sudah sembuh. Mereka sudah tidak pernah saling pentung-pentungan lagi. Mereka ingin bisa segera pulang ke rumah masing-masing.
Oleh karena itu, ketiganya ingin membuktikannya dengan melakukan tes kewarasan. Dokter pun siap untuk melakukan tes terhadap pasien tersebut dan memanggil mereka satu persatu.
Dokter: Tanya dokter kepada seorang pasien sebut saja pasien laki-laki bernama pasien A“Pasien A, apa namanya ini?” (sambil nunjuk hidung).
Pasien A: “Telinga dok.”
Dokter: “Ah, ternyata kamu belum waras.” (sambil memanggil pasien kedua). “Apa namanya ini?” (sambil nunjuk mata).
Pasien B: “Mulut dok.”
Dokter: “Wah kamu lebih parah”, (dan si dokter memanggil pasien terakhir). “Apa namanya ini?” (sambil nunjuk mulut).
Pasien C: “Pasti mulut dong.”
Dokter: “Wah kamu udah agak baikan, tapi sekali lagi yah. Apa namanya ini?” (sambil nunjuk mata).
Pasien C: “Wah dokter ini bagaimana sih, itu kan mata dok.”
Dokter: “Ternyata kamu betul-betul sudah waras.”
Pasien C: “Iya dong dok, orang kan mikir pake ini.” (sambil nunjuk jidat)
Dokter: “Apa namanya itu?”
Pasien C: “Pantat!!”
Dokter: ”!@#$%&$%#$%$#”
Hadeh dasar, kirain udah beneran sembuh gilanya. Nggak tahunya malah makin parah. Ngajak berantem pula, masa otak dibilang pantat.
Nih tiga orang sahabatan kali ya selama di sana, kalau yang satu belum bisa keluar yang lain jadi ikut-ikutan deh. Hmmm… setia kawan juga ternyata.